RAKAN BLOG MASJID
28 April 2011
26 April 2011
PERTANDINGAN MEWARNA AS-SALAM DISAMBUT BAIK SEMUA MASYARAKAT BERBILANG KAUM
Alhamdulillah , syukur pada Allah yang telah memberi kejayaan yang cemerlang dalam menggendalikan program pertandingan mewarna bagi kanak-kanak berumur 4 hingga 12 tahun.
Program kali ini dianjur oleh NISA' dengan kerjasama FOMCA dan penyumbang GIANT dan ajk Masjid dan Surau.
Antara hadiah yang ditawarkan adalah 3 orang peserta no 1,2 dan 3 serta 10 hadiah saguhati untuk 3 kategori.
Selain sumbangan hadiah dan minuman , GIANT juga menghantar 2 orang kakitangannya sebagai pengacara yang menghiburkan dan sangat menarik perhatian semua kanak-kanak yang hadir.
Pengacara ini mendapat sokongan dan repon yang sungguh baik dari kanak-kanak apabila beliau menawarkan hadiah kecil bagi soalan kuiz spontan.
Yang menarik perhatian selain kanak-kanak Melayu ada juga penyertaan yang agak ramai dari kanak-kanak bangsa Cina dan ini menunjukkan pertanda yang baik dari kerjasama masyarakat majmuk walau program dilakukan di masjid As-Salam Bukit Sentosa.
Wah ! ada yang sanggup membawa meja sendiri untuk keselesaan anak-anak mereka.
Selain kanak-kanak bangsa Cina , kanak-kanak dari bangsa India juga ada yang menyertai bersama-sama dengan gembira bersama keluarga mereka.
Sambutan yang hebat dimana pendaftaran awal sahaja adalah seramai 300 orang dan kalau dicampur dengan jumlah mendaftar secara walk ini pada hari 23 April maka hampir 400 orang ramainya.
Walaupun terlalu ramai penyertaan namun urusetia dan ajk masjid dapat mengawal dan mengendalikan dengan amat baik. Ini tidak termasuk ibu bapa yang hadir bersama-sama menghantar dan meyaksikan aksi penyertaan anak-anak mereka.
Kanak-kanak ini tekun mewarna mengikut cita rasa dan daya imiginasi mereka.
Kanak-kanak lelaki juga ramai yang mencuba kebolehan mewarna yang terbaik.
24 April 2011
SIFAT MALU SEPARUH DARI IMAN
Malu adalah Sebahagian dari Iman
Alhamdulillah, pembahasan Hadits Shahih Bukhari kali ini memasuki hadits yang ke-24, biidznillah. Hadits ini masih berada di bawah Kitab Al-Iman (كتاب الإيمان).
Sebagaimana judul yang bab yang diberikan oleh Imam Bukhari pada hadits ini " باب الْحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ " pembahasan hadits ini juga diberikan judul yang sama dalam bahasa Indonesianya, yaitu "Malu adalah Sebagian dari Iman"
Berikut ini matan (redaksi) hadits Shahih Bukhari ke-24:
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ
Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'"
Penjelasan Hadits
Ayah dari Salim yang dimaksud dalam hadits ini tidak lain adalah Abdullah bin Umar bin Khattab.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ
Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu
Kata يَعِظُ berarti menasehati, menakut-nakuti, atau mengingatkan. Dalam hadits Shahih Bukhari yang lain (bab adab, yang insya Allah akan kita bahas nantinya jika sampai di sana) disebutkan dengan kalimat وَهْوَ يُعَاتَبُ فِى الْحَيَاءِ (ia mencela sifat malu saudaranya). Mungkin dalam bahasa kita, laki-laki ini mengatakan "Engkau sangat pemalu" atau "Sifat malu itu membahayakanmu."
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan kemungkinan bahwa laki-laki tersebut sangat pemalu hingga ia tidak ingin meminta haknya. Karena itu ia dicela oleh saudaranya.
Namun ternyata, sikap laki-laki yang mencela atau menasehati saudaranya dari rasa malu itu tidak dibenarkan oleh Rasulullah SAW yang saat itu lewat di depan mereka.
دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ
Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman
Inilah salah satu sifat Rasulullah. Bahwa beliau tidak membiarkan sesuatu yang salah di hadapannya. Beliau tidak mendiamkan sesuatu yang keliru, kecuali menegurnya. Sebaliknya, segala hal yang terjadi atau diucapkan di hadapan Rasulullah SAW, sedangkan beliau membiarkan atau mendiamkannya, maka itu dianggap sebagai persetujuan Rasulullah SAW yang memiliki legitimasi hukum di dalam Islam. Dalam istilah hadits yang demikian itu disebut "hadits taqriri" yakni persetujuan dari Rasulullah SAW.
Maka dalam hadits ini Rasulullah SAW mengingatkan bahwa yang benar justru adalah tidak menghilangkan rasa malu dalam diri saudaranya. Biarkan saja seseorang memiliki sifat malu. Ia adalah akhlak yang disunnahkan. Malu adalah sebagian dari iman.
"Kalaupun sifat malu itu menghalangi seseorang dari meminta haknya," tulis Ibnu hajar dalam Fathul Bari, "maka dia akan diberi pahala sesuai dengan hak yang ditinggalkannya."
Karena sifat malu itu, menurut Ibnu Qutaibah, "Dapat menghalangi seseorang untuk melakukan kemaksiatan sebagaimana iman."
Malu didefinisikan sebagai sikap menahan diri dari perbuatan buruk atau hina. Sifat malu ini merupakan gabungan dari sifat takut dan iffah (menjaga kesucian diri).
Pendapat lain mengatakan bahwa malu adalah takut akan dosa karena melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Ada juga yang berpendapat bahwa malu berarti menahan diri karena takut melakukan sesuatu yang dibenci oleh syariat, akal, maupun adat kebiasaan. Pengertian yang disebutkan terakhir ini lebih umum dan mencakup definisi yang cukup luas.
Pelajaran Hadits
Diantara pelajaran hadits yang bisa kita ambil dari hadits di atas adalah sebagai berikut:
1. Kaum muslimin hendaknya selalu memiliki semangat untuk menasehati saudaranya, mengingatkannya dengan penuh kasih sayang, dan tidak berdiam diri dari kesalahan;
2. Salah satu sifat Rasulullah adalah meluruskan ketika ada kekeliruan yang beliau ketahui, dan membetulkan kesalahan yang beliau dapati. Sehingga ketika Rasulullah diam terhadap sesuatu yang diketahui beliau, maka itu berarti taqrir (persetujuan) dari beliau;
3. Hendaklah seorang muslim memiliki rasa malu dan menjaga sifat itu tetap ada pada dirinya;
4. Malu adalah sebagian dari iman.
Demikian penjelasan singkat hadits Shahih Bukhari ke-24. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang senantiasa memiliki semangat berdakwah dan memiliki rasa malu. Allaahumma aamiin.
Wallaahu a'lam bish shawab.[]
Alhamdulillah, pembahasan Hadits Shahih Bukhari kali ini memasuki hadits yang ke-24, biidznillah. Hadits ini masih berada di bawah Kitab Al-Iman (كتاب الإيمان).
Sebagaimana judul yang bab yang diberikan oleh Imam Bukhari pada hadits ini " باب الْحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ " pembahasan hadits ini juga diberikan judul yang sama dalam bahasa Indonesianya, yaitu "Malu adalah Sebagian dari Iman"
Berikut ini matan (redaksi) hadits Shahih Bukhari ke-24:
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ
Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'"
Penjelasan Hadits
Ayah dari Salim yang dimaksud dalam hadits ini tidak lain adalah Abdullah bin Umar bin Khattab.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ
Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu
Kata يَعِظُ berarti menasehati, menakut-nakuti, atau mengingatkan. Dalam hadits Shahih Bukhari yang lain (bab adab, yang insya Allah akan kita bahas nantinya jika sampai di sana) disebutkan dengan kalimat وَهْوَ يُعَاتَبُ فِى الْحَيَاءِ (ia mencela sifat malu saudaranya). Mungkin dalam bahasa kita, laki-laki ini mengatakan "Engkau sangat pemalu" atau "Sifat malu itu membahayakanmu."
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan kemungkinan bahwa laki-laki tersebut sangat pemalu hingga ia tidak ingin meminta haknya. Karena itu ia dicela oleh saudaranya.
Namun ternyata, sikap laki-laki yang mencela atau menasehati saudaranya dari rasa malu itu tidak dibenarkan oleh Rasulullah SAW yang saat itu lewat di depan mereka.
دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ
Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman
Inilah salah satu sifat Rasulullah. Bahwa beliau tidak membiarkan sesuatu yang salah di hadapannya. Beliau tidak mendiamkan sesuatu yang keliru, kecuali menegurnya. Sebaliknya, segala hal yang terjadi atau diucapkan di hadapan Rasulullah SAW, sedangkan beliau membiarkan atau mendiamkannya, maka itu dianggap sebagai persetujuan Rasulullah SAW yang memiliki legitimasi hukum di dalam Islam. Dalam istilah hadits yang demikian itu disebut "hadits taqriri" yakni persetujuan dari Rasulullah SAW.
Maka dalam hadits ini Rasulullah SAW mengingatkan bahwa yang benar justru adalah tidak menghilangkan rasa malu dalam diri saudaranya. Biarkan saja seseorang memiliki sifat malu. Ia adalah akhlak yang disunnahkan. Malu adalah sebagian dari iman.
"Kalaupun sifat malu itu menghalangi seseorang dari meminta haknya," tulis Ibnu hajar dalam Fathul Bari, "maka dia akan diberi pahala sesuai dengan hak yang ditinggalkannya."
Karena sifat malu itu, menurut Ibnu Qutaibah, "Dapat menghalangi seseorang untuk melakukan kemaksiatan sebagaimana iman."
Malu didefinisikan sebagai sikap menahan diri dari perbuatan buruk atau hina. Sifat malu ini merupakan gabungan dari sifat takut dan iffah (menjaga kesucian diri).
Pendapat lain mengatakan bahwa malu adalah takut akan dosa karena melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Ada juga yang berpendapat bahwa malu berarti menahan diri karena takut melakukan sesuatu yang dibenci oleh syariat, akal, maupun adat kebiasaan. Pengertian yang disebutkan terakhir ini lebih umum dan mencakup definisi yang cukup luas.
Pelajaran Hadits
Diantara pelajaran hadits yang bisa kita ambil dari hadits di atas adalah sebagai berikut:
1. Kaum muslimin hendaknya selalu memiliki semangat untuk menasehati saudaranya, mengingatkannya dengan penuh kasih sayang, dan tidak berdiam diri dari kesalahan;
2. Salah satu sifat Rasulullah adalah meluruskan ketika ada kekeliruan yang beliau ketahui, dan membetulkan kesalahan yang beliau dapati. Sehingga ketika Rasulullah diam terhadap sesuatu yang diketahui beliau, maka itu berarti taqrir (persetujuan) dari beliau;
3. Hendaklah seorang muslim memiliki rasa malu dan menjaga sifat itu tetap ada pada dirinya;
4. Malu adalah sebagian dari iman.
Demikian penjelasan singkat hadits Shahih Bukhari ke-24. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang senantiasa memiliki semangat berdakwah dan memiliki rasa malu. Allaahumma aamiin.
Wallaahu a'lam bish shawab.[]
22 April 2011
20 April 2011
SEMUANYA PADA HARI SABTU 23 APRIL 2011
SURAU AL-FURQAN JLN BUNGA KERTAS,
BANDAR BUKIT SENTOSA,
PENCERAMAH TERKENAL PROF MADYA DR SHARIFAH HARYATI
CERAMAH PERDANA PADA 23/4 HARI SABTU
LEPAS ISYAK
SURAU AL-IKHLAS, JLN MELATISARI,
BANDAR SG. BUAYA
UST DR JAMNUL AZHAR MULKAN DGN TAJUK: FITNAH DAJJAL
CERAMAH PERDANA.23/4/2011 HARI SABTU,
LEPAS MAGHRIB
MASJID AS-SALAM,
BANDAR BUKIT SENTOSA,
PROGRAM KEWANGAN & PERTANDINGAN MEWARNA 23 APRIL
FOMCA dengan kerjasama Nisa Hulu Selangor & Masjid As-Salam Bukit Sentosa akan menganjurkan pertandingan mewarna kanak-kanak berumur 4 hingga 12 tahun.
Di samping itu program taklimat pengurusan kewangan untuk orang dewasa & remaja terhad 60 orang(keutamaan yg daftar dulu) akan di adakan serentak pada 23 April 2011 , bermula jam 9 pagi.
Hadiah berupa hamper dan sijil bega dan minuman disediakan.
Sila bawa peralatan berwarna pensil sendiri.
Sebarang pertanyaan sila hubungi : Pn. Salamiah 0108962979
19 April 2011
PROGRAM KEWANGAN & PERTANDINGAN MEWARNA 23 APRIL
FOMCA dengan kerjasama Nisa Hulu Selangor & Masjid As-Salam Bukit Sentosa akan menganjurkan pertandingan mewarna kanak-kanak berumur 4 hingga 12 tahun.
Di samping itu program taklimat pengurusan kewangan untuk orang dewasa & remaja terhad 60 orang(keutamaan yg daftar dulu) akan di adakan serentak pada 23 April 2011 , bermula jam 9 pagi.
Hadiah berupa hamper dan sijil bega dan minuman disediakan.
Sila bawa peralatan berwarna pensil sendiri.
Sebarang pertanyaan sila hubungi : Pn. Salamiah 0108962979
Mohon Sebarkan Insyallah.
Di samping itu program taklimat pengurusan kewangan untuk orang dewasa & remaja terhad 60 orang(keutamaan yg daftar dulu) akan di adakan serentak pada 23 April 2011 , bermula jam 9 pagi.
Hadiah berupa hamper dan sijil bega dan minuman disediakan.
Sila bawa peralatan berwarna pensil sendiri.
Sebarang pertanyaan sila hubungi : Pn. Salamiah 0108962979
Mohon Sebarkan Insyallah.
18 April 2011
SAMBUT BAYI IKUT SYARIAT
6 perkara yang cara meraikan bayi berserta hadis.
1. Azan dan Iqamah
Rasulullah s.a.w bersabda:
“Sesiapa yang memperolehi kelahiran cahayamata (anak), maka hendaklah diazankan di telinga kanan dan diiqamah di telinga kiri, nescaya terlepaslah dari angin tiupan syaitan.” - Maksud Hadis Riwayat al-Baihaqi
2. Tahnik
Abu Musa r.a. pernah berkata:“Aku mendapat seorang anak lelaki, aku membawanya kepada Rasulullah s.a.w., Baginda menamakannya Ibrahim, lalu baginda mentahnikkannya dengan kurma dan mendoakan keberkatan untuknya, kemudian Baginda menyerahkan kembali anak itu kepadaku.” - Maksud Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
3. Menamakan anak dengan nama yang bawa erti kebaikan
Amr bin Syuib telah berkata: “Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar memberi nama kepada anak yang baru lahir pada hari ke tujuh dari hari kelahirannya, menghilangkan kotoran daripadanya dan mengorbankan aqiqah baginya.” - Maksud Hadis Riwayat Tirmidzi
4. Bercukur dan Bersedekah
Rasulullah s.a.w. mengaqiqah satu ekor kambing untuk cucunya dan berseru:
“Hai Fatimah, cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang-orang miskin seberat timbangan (rambut)nya. Mereka berdua lalu menimbangnya, adalah timbangannya waktu itu seberat satu dirham atau sebahagian dirham.” - Maksud Hadis Riwayat Tirmidzi
5. Berkhatan
Rasulullah s.a.w. telah bersabda:“Fitrah itu lima, iaitu khitan, memotong bulu di kemaluan, menggunting misai, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak”. - Maksud Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim
6. Aqiqah
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Setiap anak yang lahir itu terpelihara dengan aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuh (daripada hari kelahirannya), dicukur dan diberi nama."- Riwayat Abu Dawud, al-Turmuzi dan Ibnu Majah
17 April 2011
10 PETUA SUAMI
10 Petua Menjadi Suami Mithali
1. Isteri adalah manusia
Mereka adalah kaum wanita yang penuh dengan perasaan emosi. Apabila mereka reda dan bahagia dengan setiap perkara yang mereka lakukan, maka perasaan mereka tenang dan gembira. Namun, jika mereka tertekan dengan apa yang berlaku, emosi mereka mulai berkecamuk dan sering ingin mencari jalan keluar daripada masalah yang mereka hadapi.
2. Dengar pendapat isteri
Suami isteri perlu sering bertukar-tukar pendapat tidak kira taraf pendidikan atau profesionalisme mereka. Isu semasa boleh dijadikan sebagai 'ice-breaking'. Kemudian, berbincanglah mengenai hal rumah tangga dan masa depan. Suami boleh bertanyakan pandangan isteri mengenai masalah kerjanya. Malah, isteri tentu berminat hendak mengetahui 'gosip' pejabat selepas seharian berhempas pulas di rumah. Dari situ isteri dapat mengenali karektor rakan pejabat suami secara tidak langsung.
3. Beri pujian kepada isteri
Jangan lokek memberi pujian kepada isteri dengan mengatakan dia cantik dan kemas. Pujian ini penting untuk menaikkan semangat isteri tatkala semangatnya hilang dan luntur. Memanglah wajar isteri penat jika dia terpaksa bangun pagi seawal lima pagi bagi memastikan semuanya beres demi kemudahan suami dan anak-anak. Kemudian tidur pula paling lewat kerana sibuk menyediakan persiapan untuk esok hari.
4. Menganggap pasangan seperti diri sendiri
Menganggap pasangan sebagai diri sendiri yang harus dihargai, dibelai, dihormati, disayangi dan dikasihi. Semua orang suka dibelai dan dikasihi lebih-lebih lagi pasangan suami dan isteri. Mengapa selepas berkahwin cinta tidak sehangat sewaktu bercinta. Inilah yang sering diabaikan oleh kebanyakan pasangan. Sedangkan pasangan anda adalah cermin diri anda sendiri. Ke mana juga anda pergi potret wajahnya perlu anda bawa bersama. Jika ini diamalkan selalu, rumah tangga akan menjadi bahagia.
5. Ingat tarikh penting
Manusia memang suka dihargai dan dikejutkan dengan pemberian hadiah oleh sesiapa saja apatah lagi daripada orang yang disayangi. Jika suami seorang yang prihatin dan menyayangi isterinya, apalah salahnya jika dia memberikan hadiah kepada isterinya. Hadiah tidak perlu terlalu mahal. Cukup sekadar seutas jam atau sehelai tudung sempena meraikan hari lahir. Jika 'budget' anda tidak mencukupi, sekuntum bunga dan sekeping kad sudah memadai. Hati isteri akan tersentuh dengan pemberian hadiah dan lebih terharu jika anda sempat menulis sepatah dua kata penghargaan di dalamnya seperti "Terima kasih di atas segala pengorbanan sayang selama ini".
6. Penuhi hajat isteri
Bukan semua hajat isteri boleh dipenuhi oleh suami. Jika isteri berhajatkan sebuah mesin basuh atau mesin jahit, suami mungkin terpaksa berfikir dua atau tiga kali sebelum memenuhinya. Bagaimanapun, jika anda tidak berjaya memenuhi hajat isteri untuk masa yang terdekat, simpanlah hajat isteri anda itu dan tunaikanlah apabila anda berpeluang kelak. Bukankah pemberian itu melambangkan anda suami yang amat menghargai pengorbanan isteri?
7. Bantu ringankan tugas isteri
Suami perlu turun padang membantu isteri, jika setiap hari isteri anda bertungkus lumus memasak, membasuh dan mengemas rumah. Jika anda tidak mahir memasak makanan yang berat seperti lauk pauk cukup sekadar menggoreng ikan atau telur. Cuba perhatikan isteri anda yang sedang menikmati makanan yang anda masak. Tentu dia berasa gembira dan tersenyum.
8. Isteri bukan pembantu rumah
Kebanyakan suami menganggap kerja rumah adalah tanggungjawab isteri 100 peratus. Walhal dalam Islam sendiri tidak ada hukum yang mengatakan bahawa isteri wajib melakukan kerja rumah. Cuma, ajaran Islam mengatakan wanita berkahwin yang taat dengan suami dan Tuhan, menjaga harta dan maruah suami dengan sebaik akan dijamin masuk syurga. Itu saja. Atas jaminan inilah ramai wanita tidak berkira dengan kerja rumah yang mereka lakukan selama ini.
9. Bawa isteri berehat
Kebanyakan suami menganggap berjauhan daripada isteri adalah suatu kebebasan baginya kerana isteri tidak dapat menghidu apakah yang dilakukan di belakangnya. Kini, anda cuba terbalikkan situasi ini. Sentiasa bawa isteri berjalan-jalan dan berehat di tempat peranginan yang menarik. Walaupun ia nampak remeh, setiap isteri pasti akan menghargai saat manis itu.
10. Ciuman khas untuk isteri
Cuba anda tanya diri sendiri bilakah kali terakhir anda mencium dahi isteri anda ketika dia berehat selepas begitu penat bekerja. Tahukah anda ciuman anda di dahi atau kucupan di bibirnya dapat menghilangkan segala kepenatan dan tekanan pada dirinya hari itu. Begitulah kuatnya kuasa ciuman suami kepada isteri.
1. Isteri adalah manusia
Mereka adalah kaum wanita yang penuh dengan perasaan emosi. Apabila mereka reda dan bahagia dengan setiap perkara yang mereka lakukan, maka perasaan mereka tenang dan gembira. Namun, jika mereka tertekan dengan apa yang berlaku, emosi mereka mulai berkecamuk dan sering ingin mencari jalan keluar daripada masalah yang mereka hadapi.
2. Dengar pendapat isteri
Suami isteri perlu sering bertukar-tukar pendapat tidak kira taraf pendidikan atau profesionalisme mereka. Isu semasa boleh dijadikan sebagai 'ice-breaking'. Kemudian, berbincanglah mengenai hal rumah tangga dan masa depan. Suami boleh bertanyakan pandangan isteri mengenai masalah kerjanya. Malah, isteri tentu berminat hendak mengetahui 'gosip' pejabat selepas seharian berhempas pulas di rumah. Dari situ isteri dapat mengenali karektor rakan pejabat suami secara tidak langsung.
3. Beri pujian kepada isteri
Jangan lokek memberi pujian kepada isteri dengan mengatakan dia cantik dan kemas. Pujian ini penting untuk menaikkan semangat isteri tatkala semangatnya hilang dan luntur. Memanglah wajar isteri penat jika dia terpaksa bangun pagi seawal lima pagi bagi memastikan semuanya beres demi kemudahan suami dan anak-anak. Kemudian tidur pula paling lewat kerana sibuk menyediakan persiapan untuk esok hari.
4. Menganggap pasangan seperti diri sendiri
Menganggap pasangan sebagai diri sendiri yang harus dihargai, dibelai, dihormati, disayangi dan dikasihi. Semua orang suka dibelai dan dikasihi lebih-lebih lagi pasangan suami dan isteri. Mengapa selepas berkahwin cinta tidak sehangat sewaktu bercinta. Inilah yang sering diabaikan oleh kebanyakan pasangan. Sedangkan pasangan anda adalah cermin diri anda sendiri. Ke mana juga anda pergi potret wajahnya perlu anda bawa bersama. Jika ini diamalkan selalu, rumah tangga akan menjadi bahagia.
5. Ingat tarikh penting
Manusia memang suka dihargai dan dikejutkan dengan pemberian hadiah oleh sesiapa saja apatah lagi daripada orang yang disayangi. Jika suami seorang yang prihatin dan menyayangi isterinya, apalah salahnya jika dia memberikan hadiah kepada isterinya. Hadiah tidak perlu terlalu mahal. Cukup sekadar seutas jam atau sehelai tudung sempena meraikan hari lahir. Jika 'budget' anda tidak mencukupi, sekuntum bunga dan sekeping kad sudah memadai. Hati isteri akan tersentuh dengan pemberian hadiah dan lebih terharu jika anda sempat menulis sepatah dua kata penghargaan di dalamnya seperti "Terima kasih di atas segala pengorbanan sayang selama ini".
6. Penuhi hajat isteri
Bukan semua hajat isteri boleh dipenuhi oleh suami. Jika isteri berhajatkan sebuah mesin basuh atau mesin jahit, suami mungkin terpaksa berfikir dua atau tiga kali sebelum memenuhinya. Bagaimanapun, jika anda tidak berjaya memenuhi hajat isteri untuk masa yang terdekat, simpanlah hajat isteri anda itu dan tunaikanlah apabila anda berpeluang kelak. Bukankah pemberian itu melambangkan anda suami yang amat menghargai pengorbanan isteri?
7. Bantu ringankan tugas isteri
Suami perlu turun padang membantu isteri, jika setiap hari isteri anda bertungkus lumus memasak, membasuh dan mengemas rumah. Jika anda tidak mahir memasak makanan yang berat seperti lauk pauk cukup sekadar menggoreng ikan atau telur. Cuba perhatikan isteri anda yang sedang menikmati makanan yang anda masak. Tentu dia berasa gembira dan tersenyum.
8. Isteri bukan pembantu rumah
Kebanyakan suami menganggap kerja rumah adalah tanggungjawab isteri 100 peratus. Walhal dalam Islam sendiri tidak ada hukum yang mengatakan bahawa isteri wajib melakukan kerja rumah. Cuma, ajaran Islam mengatakan wanita berkahwin yang taat dengan suami dan Tuhan, menjaga harta dan maruah suami dengan sebaik akan dijamin masuk syurga. Itu saja. Atas jaminan inilah ramai wanita tidak berkira dengan kerja rumah yang mereka lakukan selama ini.
9. Bawa isteri berehat
Kebanyakan suami menganggap berjauhan daripada isteri adalah suatu kebebasan baginya kerana isteri tidak dapat menghidu apakah yang dilakukan di belakangnya. Kini, anda cuba terbalikkan situasi ini. Sentiasa bawa isteri berjalan-jalan dan berehat di tempat peranginan yang menarik. Walaupun ia nampak remeh, setiap isteri pasti akan menghargai saat manis itu.
10. Ciuman khas untuk isteri
Cuba anda tanya diri sendiri bilakah kali terakhir anda mencium dahi isteri anda ketika dia berehat selepas begitu penat bekerja. Tahukah anda ciuman anda di dahi atau kucupan di bibirnya dapat menghilangkan segala kepenatan dan tekanan pada dirinya hari itu. Begitulah kuatnya kuasa ciuman suami kepada isteri.
16 April 2011
Hukum Membaca Doa Qunut
Hukumnya adalah sunat
Pendapat yang dikemukakan oleh para imam besar seperti Malik, As Syafie, Ibnu Abi Laila, Hasan bin Soleh, Abu Ishaq Al Ghazali, Abu Bakar bin Muhammad, Hakam bin Utaibah, Hammad, Ahli HIjjaz, Al Auza'ie kebanyakan Ahli Syam malah menurut Imam An Nawawi dalam Majmu'. Ia adapah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan ulama salaf dan generasi selepas daripada mereka bahawa doa qunut disunatkan pada solat Subuh setiap hari.
Dalil :
Mereka berdalilkan dengan sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad daripada Anas bin Malik r,a katanya :
Sentiasalah RasuluLlah s.a.w berqunut pada solat Subuh sehinggalah baginda wafat."
Diriwayatkan juga bahawa Saidina Umar membaca doa qunut pada solat Subuh di hadapan para sahabat dan selainnya.
Berkenaan dengan hadith yang diriwayatkan daripada Anas ini, menurut al Haithami, Para perawinya adalah dipercayai." Menurut an Nawawi ia diriwayatkan oleh sekumpulan huffaz (ahli hadith) dan mengakui kesahihannya.
Kesahihan ini dinyatakan oleh al Hafiz al Balkhi, Al Hakim, Al Baihaqi dan ia juga diriwayatkan oleh Ad Daruqutni melalui beberapa jalan dengan sanad yang sahih.
Dalam mazhab syafie adalah sunat hukumnya membaca doa qunut dalam solat subuh itu, baik pada ketika turunnya bala atau tidak. Ini adalah pendapat yang banyak dari ulama-ulama salaf atau katakanlah yang paling banyak dan juga pendapat ulama-ulama yang di belakang ulama salaf. Di antara yang berpendapat serupa ini adalah Saidina Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman, Ali, Ibnu Abbas, Bara' bin "azib Rda (al Majmu' Syarah Muhazzab III halaman 504)
Lanjutan Penjelasan Dari Pondok Tampin
Qunut dalam Sembahyang Subuh.
Di dlm mazhab Syafie sudah disepakati bahawa membaca doa qunut dlm sembahyang Subuh , pada iktidal rakaat kedua adalah sunat ab'ad dlm erti diberi pahala bagi orang yg mengerjakannnya dan bagi yg lupa atau lalai mengerjakannya disunatkan utk menggantikannya dgn sujud sahwi.
Tersebut dlm kitab Al-Majmu' syarah Muhazzab jilid 3 hlm.504, maksudnya:
"Dlm mazhab Syafie disunatkan qunut pada solat subuh sama ada ketika turun bencana atau tidak. Dgn hukum inilah berpegang majoriti ulamak salaf dan orang2 yg sesudah mereka atau kebanyakan dari mereka. Dan diantara yg berpendapat demikian adalah Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Ibnu Abbas, Barra' bin Azib, semoga Allah meredhai mereka semua. Ini diriwayatkan oleh Baihaqi dgn sanad2 yg sahih. Ramai orang yg termasuk tabi'in dan yg sesudah mereka berpendapat demikian. Inilah juga mazhab Ibnu Abi Laila, Hasan, Ibnu Salah, Malik dan Daud."
Tersebut dlm kitab Al-Um jilid 1 hlm.205 bahawa Imam Syafie
berkata,maksudnya:
"Tak ada qunut dlm sembahyang lima waktu kecuali sembahyang subuh. Kecuali jika terjadi bencana maka boleh qunut pada semua sembahyang jika imam menyukai"
Tersebut dlm kitab Al-Mahalli jilid 1 hlm.157, berkata Imam Jalaluddin
Al-Mahalli, maksudnya:
"Disunatkan qunut pada iktidal rakaat kedua drpd solat subuh dgn doa, Allahumahdini hingga akhirnya"
Demikianlah keputusan dan kepastian hukum tentang qunut subuh dalam mazhab kita Syafie.
ALASAN ORANG-ORANG YG MENOLAK QUNUT
Ada orang yg berpendapat bahawa Nabi Muhammad saw melakukan qunut satu bulan shj berdasarkan hadith Anas ra, maksudnya:
"Bahawasanya Nabi saw melakukan qunut selama satu bulan sesudah rukuk sambil mendoakan kecelakaan ke atas beberapa puak Arab kemudian baginda meninggalkannya." Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Kita menjawab:
Hadith daripada Anas tersebut kita akui sebagi hadith yg sahih kerana terdapat dlm kitab Bukhari dan Muslim. Akan tetapi yg menjadi permasalahan sekarang adalah kata:(thumma tarakahu= Kemudian Nabi meninggalkannya).
Apakah yg ditinggalkan oleh Nabi itu?
Meninggalkan qunutkah? Atau meninggalkan berdoa yg mengandungi kecelakaan ke atas puak-puak Arab?
Untuk menjawab permasalahan ini lah kita perhatikan baik2 penjelasan Imam Nawawi dlm Al-Majmu'jil.3,hlm.505 maksudnya:
"Adapun jawapan terhadap hadith Anas dan Abi Hurairah r.a dlm ucapannya dengan (thumma tarakahu) maka maksudnya adalah meninggalkan doa kecelakaan ke atas orang2 kafir itu dan meninggalkan laknat terhadap mereka shj. Bukan meninggalkan seluruh qunut atau meninggalkan qunut pada selain subuh. Pentafsiran spt ini mesti dilakukan kerana hadith Anas di dlm ucapannya 'sentiasa Nabi qunut di dlm solat subuh sehingga beliau meninggal dunia'
adalah sahih lagi jelas maka wajiblah menggabungkan di antara kedua-duanya."
Imam Baihaqi meriwayatkan dan Abdur Rahman bin Madiyyil, bahawasanya beliau berkata, maksudnya:
"Hanyalah yg ditinggalkan oleh Nabi itu adalah melaknat."
Tambahan lagi pentafsiran spt ini dijelaskan oleh riwayat Abu Hurairah ra yg berbunyi, maksudnya:
"Kemudian Nabi menghentikan doa kecelakaan ke atas mereka."
Dengan demikian dapatlah dibuat kesimpulan bahawa qunut Nabi yg satu bulan itu adalah qunut nazilah dan qunut inilah yg ditinggalkan, bukan qunut pada waktu solat subuh.
2. Ada juga orang2 yg tidak menyukai qunut mengemukakan dalil hadith Saad bin Thariq yg juga bernama Abu Malik Al-Asja'i, maksudnya:
"Dari Abu Malik Al-Asja'i, beliau berkata: Aku pernah bertanya kpd bapaku, wahai bapa! sesungguhnya engkau pernah solat di belakang Rasulullah saw, Abu Bakar, Usman dan Ali bin Abi Thalib di sini di kufah selama kurang lebih dari lima tahun. Adakah mereka melakukan qunut?. Dijawab oleh bapanya:"Wahai anakku, itu adalah bid'ah." Diriwayatkan oleh Tirmizi.
Kita jawab:
Kalau benar Saad bin Thariq berkata begini maka sungguh menghairankan kerana hadith2 tentang Nabi dan para Khulafa Rasyidun yg melakukan qunut banyak sangat sama ada di dlm kitab Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, Nasa'i dan Baihaqi.
Oleh itu ucapan Saad bin Thariq tersebut tidaklah diakui dan terpakai di dlm mazhab Syafie dan juga mazhab Maliki.
Hal ini disebabkan oleh kerana beribu-ribu orang telah melihat Nabi melakukan qunut, begitu pula sahabat baginda. Manakala hanya Thariq seorang shj yg mengatakan qunut itu sebagai amalan bid'ah.
Maka dlm kes ini berlakulah kaedah usul fiqh iaitu:
"Almuthbitu muqaddimun a'la annafi"
Maksudnya: Orang yg menetapkan lebih didahulukan atas orang yg menafikan.
Tambahan lagi orang yg mengatakan ADA jauh lebih banyak drpd orang yg mengatakan TIDAK ADA.
Seperti inilah jawapan Imam Nawawi didlm Al-Majmu' jil.3,hlm.505, maksudnya:
"Dan jawapan kita terhadap hadith Saad bin Thariq adalah bahawa riwayat orang2 yg menetapkan qunut terdapat pada mereka itu tambahan ilmu dan juga mereka lebih banyak. Oleh itu wajiblah mendahulukan mereka"
Pensyarah hadith Turmizi yakni Ibnul 'Arabi juga memberikan komen yg sama terhadap hadith Saad bin Thariq itu. Beliau mengatakan:"Telah sah dan tetap bahawa Nabi Muhammad saw melakukan qunut dlm solat subuh, telah tetap pula bahawa Nabi ada qunut sebelum rukuk atau sesudah rukuk, telah tetap pula bahawa Nabi ada melakukan qunut nazilah dan para khalifah di Madinah pun melakukan qunut serta Sayyidina Umar mengatakan bahawa qunut itu sunat,
telah pula diamalkan di Masjid Madinah. Oleh itu janganlah kamu tengok dan jgn pula ambil perhatian terhadap ucapan yg lain drpd itu."
Bahkan ulamak ahli fiqh dari Jakarta yakni Kiyai Haji Muhammad Syafie Hazami
di dlm kitabnya Taudhihul Adillah ketika memberi komen terhadap hadith Saad
bin Thariq itu berkata:
"Sudah terang qunut itu bukan bid'ah menurut segala riwayat yg ada maka yg bid'ah itu adalah meragukan kesunatannya sehingga masih bertanya-tanya pula. Sudah gaharu cendana pula, sudahh tahu bertanya pula"
Dgn demikian dapatlah kita fahami ketegasan Imam Uqaili yg mengatakan bahawa Abu Malik itu jangan diikuti hadithnya dlm masalah qunut.(Mizanul I'tidal jil.2,hlm.122)
3. Ada juga orang mengetengahkan riwayat dari Ibnu Masu'd yg mengatakan, maksudnya: "Nabi Muhammad saw tidak pernah qunut di dlm solat apa pun."
Kita jawab:
Riwayat ini menurut Imam Nawawi dlm Al-Majmu' adalah terlalu dhaif kerana di antara perawinya terdapat Muhammad bin Jabir A-Suhaimi yg ucapannya selalu ditinggalkan oleh ahli2 hadith. Tersebut dlm kitab Mizanul I'tidal karangan Az-Zahabi bahawa Muhammad bin Jabir As-Suhaimi adalah orang yg dhaif menurut perkataan Ibnu Mu'in dan Imam Nasa'i.
Imam Bukhari mengatakan: "Ingatannya tidak kuat!"
Imam Abu Hatim mengatakan:"Dlm waktu yg akhir dia agak pelupa dan kitabnya telah hilang."(Mizanul I'tidal jil. 3, hlm.492)
Kita juga boleh mengatakan dgn jawapan terdahulu bahawa orang yg mengatakan ADA lebih didahulukan drpd orang yg mengatakan TIDAK ADA berdasarkan kaedah:-
"Al-muthbitu muqaddamun a'la annafi" maksudnya: Orang yg menetapkan lebih didahulukan atas orang yg menafikan.
4. Ada juga yg mengajukan dalil bahawa Ibnu Abbas berkata, maksudnya:
"Qunut pada solat subuh itu bid'ah"
Kita jawab:
Hadith ini dhaif sangat kerana AlBaihaqi meriwayatkannya dari Abu Laila Al-Kufi dan Baihaqi sendiri mengatakan bahawa hadith ini tidak sahih kerana Abu Laila itu adalah matruk(orang yg ditinggalkan hadithnya).
Tambahan lagi pada hadith yg lain Ibnu Abbas sendiri mengatakan, maksudnya:
"Bahawa Nabi saw melakukan qunut pada solat subuh."
5. Ada juga yg membawa dalil bahawa Ummu Salamah berkata, maksudnya:
"Bahawasanya Nabi saw melarang qunut pada solat subuh."
Kita jawab:
Hadith ini juga dhaif kerana diriwayatkan dari Muhammad bin Ya'la dari Anbasah bin Abdurrahman dari Abdullah bin Nafi dari bapanya dari Ummu Salamah.
Berkata Daruqutni: Ketiga2 orang itu adalah lemah dan tidak benar kalau Nafi mendengar hadith itu dari Ummu Salamah.
Tersebut dlm Mizanul I'tidal: Muhammad bin Ya'la itu diperkata-katakan oleh Imam Bukhari bahawa dia banyak menghilangkan hadith. Abu Hatim mengatakannya matruk.(mizanul I'tidal 4/70). Anbasah bin Abdurrahman menurut Imam Bukhari hadithnya matruk. Manakala Abdullah bin Nafi adalah orang yg banyak meriwayatkan hadith munkar.(Mizanul I'tidal 2/422)
Pendapat yang dikemukakan oleh para imam besar seperti Malik, As Syafie, Ibnu Abi Laila, Hasan bin Soleh, Abu Ishaq Al Ghazali, Abu Bakar bin Muhammad, Hakam bin Utaibah, Hammad, Ahli HIjjaz, Al Auza'ie kebanyakan Ahli Syam malah menurut Imam An Nawawi dalam Majmu'. Ia adapah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan ulama salaf dan generasi selepas daripada mereka bahawa doa qunut disunatkan pada solat Subuh setiap hari.
Dalil :
Mereka berdalilkan dengan sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad daripada Anas bin Malik r,a katanya :
Sentiasalah RasuluLlah s.a.w berqunut pada solat Subuh sehinggalah baginda wafat."
Diriwayatkan juga bahawa Saidina Umar membaca doa qunut pada solat Subuh di hadapan para sahabat dan selainnya.
Berkenaan dengan hadith yang diriwayatkan daripada Anas ini, menurut al Haithami, Para perawinya adalah dipercayai." Menurut an Nawawi ia diriwayatkan oleh sekumpulan huffaz (ahli hadith) dan mengakui kesahihannya.
Kesahihan ini dinyatakan oleh al Hafiz al Balkhi, Al Hakim, Al Baihaqi dan ia juga diriwayatkan oleh Ad Daruqutni melalui beberapa jalan dengan sanad yang sahih.
Dalam mazhab syafie adalah sunat hukumnya membaca doa qunut dalam solat subuh itu, baik pada ketika turunnya bala atau tidak. Ini adalah pendapat yang banyak dari ulama-ulama salaf atau katakanlah yang paling banyak dan juga pendapat ulama-ulama yang di belakang ulama salaf. Di antara yang berpendapat serupa ini adalah Saidina Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman, Ali, Ibnu Abbas, Bara' bin "azib Rda (al Majmu' Syarah Muhazzab III halaman 504)
Lanjutan Penjelasan Dari Pondok Tampin
Qunut dalam Sembahyang Subuh.
Di dlm mazhab Syafie sudah disepakati bahawa membaca doa qunut dlm sembahyang Subuh , pada iktidal rakaat kedua adalah sunat ab'ad dlm erti diberi pahala bagi orang yg mengerjakannnya dan bagi yg lupa atau lalai mengerjakannya disunatkan utk menggantikannya dgn sujud sahwi.
Tersebut dlm kitab Al-Majmu' syarah Muhazzab jilid 3 hlm.504, maksudnya:
"Dlm mazhab Syafie disunatkan qunut pada solat subuh sama ada ketika turun bencana atau tidak. Dgn hukum inilah berpegang majoriti ulamak salaf dan orang2 yg sesudah mereka atau kebanyakan dari mereka. Dan diantara yg berpendapat demikian adalah Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Ibnu Abbas, Barra' bin Azib, semoga Allah meredhai mereka semua. Ini diriwayatkan oleh Baihaqi dgn sanad2 yg sahih. Ramai orang yg termasuk tabi'in dan yg sesudah mereka berpendapat demikian. Inilah juga mazhab Ibnu Abi Laila, Hasan, Ibnu Salah, Malik dan Daud."
Tersebut dlm kitab Al-Um jilid 1 hlm.205 bahawa Imam Syafie
berkata,maksudnya:
"Tak ada qunut dlm sembahyang lima waktu kecuali sembahyang subuh. Kecuali jika terjadi bencana maka boleh qunut pada semua sembahyang jika imam menyukai"
Tersebut dlm kitab Al-Mahalli jilid 1 hlm.157, berkata Imam Jalaluddin
Al-Mahalli, maksudnya:
"Disunatkan qunut pada iktidal rakaat kedua drpd solat subuh dgn doa, Allahumahdini hingga akhirnya"
Demikianlah keputusan dan kepastian hukum tentang qunut subuh dalam mazhab kita Syafie.
ALASAN ORANG-ORANG YG MENOLAK QUNUT
Ada orang yg berpendapat bahawa Nabi Muhammad saw melakukan qunut satu bulan shj berdasarkan hadith Anas ra, maksudnya:
"Bahawasanya Nabi saw melakukan qunut selama satu bulan sesudah rukuk sambil mendoakan kecelakaan ke atas beberapa puak Arab kemudian baginda meninggalkannya." Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Kita menjawab:
Hadith daripada Anas tersebut kita akui sebagi hadith yg sahih kerana terdapat dlm kitab Bukhari dan Muslim. Akan tetapi yg menjadi permasalahan sekarang adalah kata:(thumma tarakahu= Kemudian Nabi meninggalkannya).
Apakah yg ditinggalkan oleh Nabi itu?
Meninggalkan qunutkah? Atau meninggalkan berdoa yg mengandungi kecelakaan ke atas puak-puak Arab?
Untuk menjawab permasalahan ini lah kita perhatikan baik2 penjelasan Imam Nawawi dlm Al-Majmu'jil.3,hlm.505 maksudnya:
"Adapun jawapan terhadap hadith Anas dan Abi Hurairah r.a dlm ucapannya dengan (thumma tarakahu) maka maksudnya adalah meninggalkan doa kecelakaan ke atas orang2 kafir itu dan meninggalkan laknat terhadap mereka shj. Bukan meninggalkan seluruh qunut atau meninggalkan qunut pada selain subuh. Pentafsiran spt ini mesti dilakukan kerana hadith Anas di dlm ucapannya 'sentiasa Nabi qunut di dlm solat subuh sehingga beliau meninggal dunia'
adalah sahih lagi jelas maka wajiblah menggabungkan di antara kedua-duanya."
Imam Baihaqi meriwayatkan dan Abdur Rahman bin Madiyyil, bahawasanya beliau berkata, maksudnya:
"Hanyalah yg ditinggalkan oleh Nabi itu adalah melaknat."
Tambahan lagi pentafsiran spt ini dijelaskan oleh riwayat Abu Hurairah ra yg berbunyi, maksudnya:
"Kemudian Nabi menghentikan doa kecelakaan ke atas mereka."
Dengan demikian dapatlah dibuat kesimpulan bahawa qunut Nabi yg satu bulan itu adalah qunut nazilah dan qunut inilah yg ditinggalkan, bukan qunut pada waktu solat subuh.
2. Ada juga orang2 yg tidak menyukai qunut mengemukakan dalil hadith Saad bin Thariq yg juga bernama Abu Malik Al-Asja'i, maksudnya:
"Dari Abu Malik Al-Asja'i, beliau berkata: Aku pernah bertanya kpd bapaku, wahai bapa! sesungguhnya engkau pernah solat di belakang Rasulullah saw, Abu Bakar, Usman dan Ali bin Abi Thalib di sini di kufah selama kurang lebih dari lima tahun. Adakah mereka melakukan qunut?. Dijawab oleh bapanya:"Wahai anakku, itu adalah bid'ah." Diriwayatkan oleh Tirmizi.
Kita jawab:
Kalau benar Saad bin Thariq berkata begini maka sungguh menghairankan kerana hadith2 tentang Nabi dan para Khulafa Rasyidun yg melakukan qunut banyak sangat sama ada di dlm kitab Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, Nasa'i dan Baihaqi.
Oleh itu ucapan Saad bin Thariq tersebut tidaklah diakui dan terpakai di dlm mazhab Syafie dan juga mazhab Maliki.
Hal ini disebabkan oleh kerana beribu-ribu orang telah melihat Nabi melakukan qunut, begitu pula sahabat baginda. Manakala hanya Thariq seorang shj yg mengatakan qunut itu sebagai amalan bid'ah.
Maka dlm kes ini berlakulah kaedah usul fiqh iaitu:
"Almuthbitu muqaddimun a'la annafi"
Maksudnya: Orang yg menetapkan lebih didahulukan atas orang yg menafikan.
Tambahan lagi orang yg mengatakan ADA jauh lebih banyak drpd orang yg mengatakan TIDAK ADA.
Seperti inilah jawapan Imam Nawawi didlm Al-Majmu' jil.3,hlm.505, maksudnya:
"Dan jawapan kita terhadap hadith Saad bin Thariq adalah bahawa riwayat orang2 yg menetapkan qunut terdapat pada mereka itu tambahan ilmu dan juga mereka lebih banyak. Oleh itu wajiblah mendahulukan mereka"
Pensyarah hadith Turmizi yakni Ibnul 'Arabi juga memberikan komen yg sama terhadap hadith Saad bin Thariq itu. Beliau mengatakan:"Telah sah dan tetap bahawa Nabi Muhammad saw melakukan qunut dlm solat subuh, telah tetap pula bahawa Nabi ada qunut sebelum rukuk atau sesudah rukuk, telah tetap pula bahawa Nabi ada melakukan qunut nazilah dan para khalifah di Madinah pun melakukan qunut serta Sayyidina Umar mengatakan bahawa qunut itu sunat,
telah pula diamalkan di Masjid Madinah. Oleh itu janganlah kamu tengok dan jgn pula ambil perhatian terhadap ucapan yg lain drpd itu."
Bahkan ulamak ahli fiqh dari Jakarta yakni Kiyai Haji Muhammad Syafie Hazami
di dlm kitabnya Taudhihul Adillah ketika memberi komen terhadap hadith Saad
bin Thariq itu berkata:
"Sudah terang qunut itu bukan bid'ah menurut segala riwayat yg ada maka yg bid'ah itu adalah meragukan kesunatannya sehingga masih bertanya-tanya pula. Sudah gaharu cendana pula, sudahh tahu bertanya pula"
Dgn demikian dapatlah kita fahami ketegasan Imam Uqaili yg mengatakan bahawa Abu Malik itu jangan diikuti hadithnya dlm masalah qunut.(Mizanul I'tidal jil.2,hlm.122)
3. Ada juga orang mengetengahkan riwayat dari Ibnu Masu'd yg mengatakan, maksudnya: "Nabi Muhammad saw tidak pernah qunut di dlm solat apa pun."
Kita jawab:
Riwayat ini menurut Imam Nawawi dlm Al-Majmu' adalah terlalu dhaif kerana di antara perawinya terdapat Muhammad bin Jabir A-Suhaimi yg ucapannya selalu ditinggalkan oleh ahli2 hadith. Tersebut dlm kitab Mizanul I'tidal karangan Az-Zahabi bahawa Muhammad bin Jabir As-Suhaimi adalah orang yg dhaif menurut perkataan Ibnu Mu'in dan Imam Nasa'i.
Imam Bukhari mengatakan: "Ingatannya tidak kuat!"
Imam Abu Hatim mengatakan:"Dlm waktu yg akhir dia agak pelupa dan kitabnya telah hilang."(Mizanul I'tidal jil. 3, hlm.492)
Kita juga boleh mengatakan dgn jawapan terdahulu bahawa orang yg mengatakan ADA lebih didahulukan drpd orang yg mengatakan TIDAK ADA berdasarkan kaedah:-
"Al-muthbitu muqaddamun a'la annafi" maksudnya: Orang yg menetapkan lebih didahulukan atas orang yg menafikan.
4. Ada juga yg mengajukan dalil bahawa Ibnu Abbas berkata, maksudnya:
"Qunut pada solat subuh itu bid'ah"
Kita jawab:
Hadith ini dhaif sangat kerana AlBaihaqi meriwayatkannya dari Abu Laila Al-Kufi dan Baihaqi sendiri mengatakan bahawa hadith ini tidak sahih kerana Abu Laila itu adalah matruk(orang yg ditinggalkan hadithnya).
Tambahan lagi pada hadith yg lain Ibnu Abbas sendiri mengatakan, maksudnya:
"Bahawa Nabi saw melakukan qunut pada solat subuh."
5. Ada juga yg membawa dalil bahawa Ummu Salamah berkata, maksudnya:
"Bahawasanya Nabi saw melarang qunut pada solat subuh."
Kita jawab:
Hadith ini juga dhaif kerana diriwayatkan dari Muhammad bin Ya'la dari Anbasah bin Abdurrahman dari Abdullah bin Nafi dari bapanya dari Ummu Salamah.
Berkata Daruqutni: Ketiga2 orang itu adalah lemah dan tidak benar kalau Nafi mendengar hadith itu dari Ummu Salamah.
Tersebut dlm Mizanul I'tidal: Muhammad bin Ya'la itu diperkata-katakan oleh Imam Bukhari bahawa dia banyak menghilangkan hadith. Abu Hatim mengatakannya matruk.(mizanul I'tidal 4/70). Anbasah bin Abdurrahman menurut Imam Bukhari hadithnya matruk. Manakala Abdullah bin Nafi adalah orang yg banyak meriwayatkan hadith munkar.(Mizanul I'tidal 2/422)
15 April 2011
KELUARGA SAKINAH HARI INI !
Keluarga Sakinah di AsSalam Hari ini
16 April 2011
Waktu 8pg hingga 1 ptg
Panel :-
Dr. Jamnar Azhar
Dr. Noraini dari UIA
Jemput semua
16 April 2011
Waktu 8pg hingga 1 ptg
Panel :-
Dr. Jamnar Azhar
Dr. Noraini dari UIA
Jemput semua
MARI AMATI & IKUTI KEHIDUPAN RASULULLAH
Kisah Rasulullah sebagai pengajaran
1) Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menampalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga mahupun untuk dijual.
2) Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina 'Aisyah menceritakan "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.
3) Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan
cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang."
4) Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar.
Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang bererti 'Wahai yang kemerah-merahan')
Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah."
Rasulullah lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.
5) Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami
memukul isterinya. Rasulullah menegur, "Mengapa engkau memukul isterimu?"
Lantas soalan itu dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasihat dia tetap degil, jadi aku pukul dia."
"Aku tidak bertanya alasanmu," sahut Nabi s. a. w. "Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?"
6) Pernah baginda bersabda, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menjejaskan kedudukannya sebagai pemimpin umat.
7) Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para
sahabat,pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang,
"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sihat dan segar."
"Ya Rasulullah...mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami
mendengar seolah-olah sendi bergeselan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?"
Lalu baginda menjawab dengan lembut, "Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini
sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."
8) Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
9) Hanya diam dan bersabar bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
10) Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah sebati dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ke tuanan.
11) Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai mahupun dalam keseorangan.
12) Pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda
masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
13) Fizikalnya sudah tidak mampu menanggung kemahuan jiwanya yang tinggi.Bila ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"
Jawab baginda dengan lunak, "Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."
1) Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menampalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga mahupun untuk dijual.
2) Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. Sayidatina 'Aisyah menceritakan "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.
3) Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan
cepat-cepat pula kembali sesudah selesai sembahyang."
4) Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerana Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar.
Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang bererti 'Wahai yang kemerah-merahan')
Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah."
Rasulullah lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini." tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.
5) Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami
memukul isterinya. Rasulullah menegur, "Mengapa engkau memukul isterimu?"
Lantas soalan itu dijawab dengan agak gementar, "Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasihat dia tetap degil, jadi aku pukul dia."
"Aku tidak bertanya alasanmu," sahut Nabi s. a. w. "Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?"
6) Pernah baginda bersabda, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya." Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi ketua keluarga langsung tidak sedikitpun menjejaskan kedudukannya sebagai pemimpin umat.
7) Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para
sahabat,pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang,
"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sihat dan segar."
"Ya Rasulullah...mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh, kami
mendengar seolah-olah sendi bergeselan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit..." desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.
"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?"
Lalu baginda menjawab dengan lembut, "Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini
sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."
8) Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
9) Hanya diam dan bersabar bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
10) Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan yang sudah sebati dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ke tuanan.
11) Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH langsung tidak dijadikan sebab untuknya merasa lebih dari yang lain, ketika di depan ramai mahupun dalam keseorangan.
12) Pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda
masih lagi berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggakan pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
13) Fizikalnya sudah tidak mampu menanggung kemahuan jiwanya yang tinggi.Bila ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah, "Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"
Jawab baginda dengan lunak, "Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."
14 April 2011
PEMIMPIN YANG ADIL SATU DRP 7 GOLONGAN YANG ALLAH NAUNGI
Rasulullah sallAllahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ
الإِمَامُ الْعَادِلُ
وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ
وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Tujuh golongan yang akan ALLAH naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh dalam rangka ketaatan kepada ALLAH.
3. Laki-laki yang hatinya senantiasa terikat (terpaut) dengan masjid.
4. Dua orang yang mencintai kerana ALLAH, bertemu dan berpisah kerana-NYA.
5. Seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata : “Sesungguhnya aku takut kepada ALLAH.”
6. Seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Seseorang yang mengingat ALLAH di waktu sendirian hingga menitislah air matanya”
(HR al-Bukhari & Muslim).
AMALKANLAH mana-mana yang baik yang dijumpai di dalam blog ini. Dan SEBARKANLAH ia. Jangan lupa untuk sertakan sekali alamat www.fazakkeer.blogspot.com, supaya memudahkan proses rujukan. Semoga dengan mengamalkannya dan menyebarkannya, kita semua akan diganjari ALLAH Ta`ala dengan kebaikan yang banyak, amin.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ
الإِمَامُ الْعَادِلُ
وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ
وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Tujuh golongan yang akan ALLAH naungi pada hari dimana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh dalam rangka ketaatan kepada ALLAH.
3. Laki-laki yang hatinya senantiasa terikat (terpaut) dengan masjid.
4. Dua orang yang mencintai kerana ALLAH, bertemu dan berpisah kerana-NYA.
5. Seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata : “Sesungguhnya aku takut kepada ALLAH.”
6. Seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Seseorang yang mengingat ALLAH di waktu sendirian hingga menitislah air matanya”
(HR al-Bukhari & Muslim).
AMALKANLAH mana-mana yang baik yang dijumpai di dalam blog ini. Dan SEBARKANLAH ia. Jangan lupa untuk sertakan sekali alamat www.fazakkeer.blogspot.com, supaya memudahkan proses rujukan. Semoga dengan mengamalkannya dan menyebarkannya, kita semua akan diganjari ALLAH Ta`ala dengan kebaikan yang banyak, amin.
10 April 2011
WUJUDKAH LELAKI FOBIA RUMAH ALLAH ?
LELAKI penakut? Mungkin agak janggal dengan perkataan itu. Biasanya sifat penakut ini dikaitkan dengan golongan wanita yang dianggap lemah. Tidak kiralah takut hantu atau takut melihat kejadian kemalangan yang ngeri. Tetapi pernahkah anda mendengar lelaki fobia masjid atau surau?
Golongan ini ada, mereka bukanlah golongan mat rempit atau mat lalok yang tidak menghiraukan hal ehwal agama. Sebaliknya lelaki fobia masjid ini ada di sekeliling kita. Mereka kelihatan normal, mengucapkan dua kalimah syahadah, menunaikan solat lima waktu, berpuasa di bulan ramadan, membayar zakat namun kebanyakannya belum menjejakkan kaki ke Makkah.
Apakah punca mereka jadi takut atau fobia untuk ke masjid atau ke surau? Jika perempuan kita fahamlah, perempuan lebih afdal beribadat di rumah berbanding masjid. Bayangkan ketika azan berkumandang ada yang sanggup melayan binatang peliharaan seperti ikan atau kucing di rumah daripada menyahut seruan muazin dari masjid. Sedangkan masjid hanya berberapa langkah saja dari rumahnya.
Kalau tidak solat di masjid, mungkin dia solat di rumah agaknya. Tapi bukanlah lelaki digalakkan memakmurkan masjid selain dijanjikan dengan ganjaran pahala yang lebih berbanding jika solat di rumah. Memakmurkan masjid juga bermakna menguatkan perpaduan ummah
Lelaki spesis ini ramai kawan. Jika kawan mengajak pergi ke restoran atau kedai kopi untuk bersembang, dia sanggup terima pelawaan kawannya. Biarlah berbual kosong berjam-jam dia tidak kisah. Kedai kopi atau restoran yang jauh pun dia rela pergi. Sebaliknya apabila ada kawan-kawan mengajak dia berjemaah di surau atau masjid, pelbagai alasan yang diberikan.
Pernah seorang kawan di pejabat mengajak lelaki spesis ini pergi ke surau untuk solat dan berbuka puasa berbagai alasan diberikan untuk menolak pelawaan itu. Pelik sungguh kawan-kawan dengan lelaki ini hingga terkeluar dari mulutnya “agaknya dia akan mati kalau masuk dalam masjid atau surau” usik kawan yang mengajak tadi.
Apa yang silap agaknya? Atau dia tak mahu dikatakan riak kerana bersolat di masjid atau surau, jadi anggapannya biarlah solat itu dilakukan secara bersendirian tanpa pengetahuan orang lain. Kalau fikir pasal takut dikatakan riak, baiklah dia terus meninggalkan kereta mewah yang dia ada, atau rumah besar yang dimilikinya kerana itupun boleh menyebabkan riak jugak.
Mungkin ada alasan yang lain agaknya?
ihsan diana husna
08 April 2011
07 April 2011
06 April 2011
MASJID PUN KENA PASANG CCTV & ALARM !
Masjid Subang Permai sering kena curi. Habis berpuluh ribu sudah barang serta kelengkapan masjid jadi mangsa kecurian. Pihak ajk masjid buat keputusan untuk pasang cctv dan pasang alarm sistem bagi mengatasi masalah tersebut.
Tindakan pihak masjid membuahkan hasil apabila satu cubaan mencuri barang dalam masjid kantoi. Pencuri yang selamba macam tak berdosa masuk ke dalam masjid waktu malam. Dia tak tahu yang masjid dah pasang cctv dan juga sistem alarm.
Dengan melenggang, dia masuk dan menuju ke bilik PA mungkin nak survey apa yang boleh dibedal. Sampai saja kat situ alarm berbunyi dengan kuat. Apa lagi sang pencuri tergamam, terkujat dan tak tentu arah.
Pintu yang mudah di buka dari dalam tak dapat di bukanya, lalu membuat satu loncatan akrobatik memanjat ke tingkat atas kemudiannya turun semula melalui tangga dan cabut lari keluar dari masjid.
TOKOH PERAWI HADIS TERKENAL & SAHABAT RASULULLAH S.A.W
Abu Hurairah ialah tokoh perawi hadis yang terkenal. Beliau merupakan penghafal hadis yang terulung dalam kalangan sahabat Rasulullah s.a.w. Semenjak memeluk Islam, beliau sangat akrab dengan Rasulullah s.a.w. Beliau banyak mengikuti aktiviti dakwah Rasululah s.a.w. Beliau juga dikurniai Allah dengan daya ingatan yang kuat. Oleh sebab itu, beliau dapat meriwayatkan banyak hadis daripada Rasulullah s.a.w. Beliau berasal daripada kabilah al-Dusi, iaitu satu suku kaum yang tinggal di Yaman. Beliau merupakan anak yatim yang tinggal bersama ibunya sahaja semenjak kecil.
Abu Hurairah memeluk Islam melalui Tufail bin Amru, iaitu ketua kaum al-Dusi. Apabila Tufail bin Amru memeluk Islam, beliau telah menyeru kaumnya supaya memeluk agama suci itu. Abu Hurairah merupakan antara orang yang mula-mula menerima seruan Tufail untuk memeluk agama Islam. Pada tahun ke-7 Hijrah, Abu Hurairah telah pergi ke Madinah bersama-sama dengan Tufail bin Amru. Beliau menemui Rasulullah s.a.w. untuk menyatakan keislamannya. Semenjak bertemu dengan Rasulullah s.a.w., Abu Hurairah menjadi sangat rapat dengan baginda. Beliau tinggal di pondok masjid Nabi dan sentiasa mengikut kegiatan dakwah baginda.
Ketika dilahirkan, Abu Hurairah diberi nama Abdul Syams yang bermaksud ‘Hamba Matahari’. Beliau diberi nama itu kerana suku kaumnya merupakan penyembah matahari sebelum memeluk Islam. Apabila bertemu Rasulullah s.a.w., baginda telah menukar nama Abu Hurairah kepada Abdul Rahman bin Sakhr. Walau bagaimanapun, beliau lebih terkenal dengan gelaran Abu Hurairah. Beliau mendapat gelaran sebagai Abu Hurairah kerana beliau amat sayang kepada kucing. Pernah diriwayatkan pada suatu masa Rasulullah ternampak ada sesuatu di dalam lengan baju beliau, lalu Rasulullah bertanya kepadanya. Apabila ia menunjukkan terdapat anak kucing di dalam lengan bajunya, sejak itulah beliau digelar Abu Hurairah yang bermaksud "bapa segala kucing" (Sila rujuk http://ms.wikipedia. org/wiki/Abu_Hurairah).
Apabila Abu Hurairah memeluk agama Islam, ibunya masih tetap dengan kepercayaan lamanya. Dia enggan mengikut Abu Hurairah memeluk agama Islam. Disebabkan terlalu sayang akan ibunya, Abu Hurairah berusaha menyeru ibunya supaya memeluk Islam. Pada mulanya, ibu Abu Hurairah enggan memeluk Islam. Malah dia mengeluarkan kata-kata yang kesat terhadap Rasulullah s.a.w. apabila Abu Hurairah cuba mengajaknya memeluk Islam. Hal itu menyebabkan Abu Hurairah sangat dukacita. Beliau telah mengadukan hal itu kepada Rasulullah s.a.w. dan meminta baginda berdoa agar hati ibunya terbuka untuk menerima Islam. Rasulullah s.a.w. telah memenuhi permintaan Abu Hurairah itu. Baginda berdoa kepada Allah s.w.t agar diberi petunjuk kepada Abu Hurairah. Berkat doa baginda, ibu Abu Hurairah akhirnya telah memeluk agama Islam.
Satu daripada keistimewaan Abu Hurairah ialah daya ingatannya yang sangat kuat. Oleh sebab itu, beliau dapat meriwayatkan banyak hadis Rasulullah s.a.w. Beliau juga amat minat dan rajin menghadiri majlis-majlis ilmu bersama Rasulullah. Walaupun beliau seorang yang miskin, namun, kemiskianannya itu tidak menghalang beliau untuk berusaha sedaya-upaya menimba ilmu pengetahuan. Pernah suatu ketika, khalifah Marwan bin al-Hakam cuba menguji daya ingatan Abu Hurairah. Beliau telah mengundang Abu Hurairah ke satu majlisnya. Apabila Abu Hurairah tiba, Marwan meminta beliau membacakan beberapa hadis. Seorang jurutulis Marwan mencatatkan hadis itu tanpa pengetahuan Abu Hurairah. Pada tahun berikutnya, sekali lagi khalifah Marwan mengundang Abu Hurairah ke majlisnya. Apabila Abu Hurairah tiba, beliau diminta menyebut semula hadis-hadis yang diucapkannya dahulu. Abu Hurairah pun membacakan semula hadis-hadis itu tanpa satu kesalahan pun. Peristiwa ini menunjukkan keistimewaan daya ingatan Abu Hurairah. Bahkan Imam Syafie juga mengakui tentang kekuatan daya hafalan Abu Hurairah. Oleh sebab itu, hadis-hadis yang diriwayatkan oleh beliau tidak diragui.
Beliau banyak memberi sumbangan terhadap Islam. Disebabkan akrabnya beliau dengan Rasulullah, beliau dikatakan meriwayatkan sebanyak 5,374 hadith. Hadith beliau yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 325 Hadith, oleh Bukhari sendiri sebanyak 93 hadith. Dan oleh Muslim sebanyak 189 Hadith.
Pada zaman Rasulullah, beliau pernah diutus oleh baginda untuk berdakwah ke Bahrain bersama Al-Ala ibn Abdillah al-Hadrami. Disamping itu, beliau pernah diutus bersama Qudamah untuk mengutip jizyah di Bahrain. Tidak lama kemudian, beliau dilantik menjadi Gabenor Bahrain.
Pada zaman Umar al-Khattab, beliau pernah dipecat kerana dituduh menyimpan wang sebanyak 10,000 dirham. Tetapi apabila dibicarakan, beliau berjaya membuktikan bahawa duit tersebut adalah hasil dari memelihara kuda dan pemberian orang. Khalifah Umar menerima pejelasan tersebut dan meminta beliau kembali sebagai Gabenor, namun beliau menolak.
Pada zaman Khalifah Uthman, sewaktu berlaku fitnah terbesar kepada khalifah, Abu Hurairah dan 700 orang Muhajirin dan Ansar tampil mengawal rumah khalifah. Namun, tindakan mereka untuk berperang dilarang oleh Khalifah Uthman.
Pada zaman Khalifah Ali pula, Abu Hurairah pernah menolak tawaran untuk menjadi Gabenor Madinah. Apabila terjadi pertempuran antara Muawiyah dan Ali, beliau mengambil sikap berkecuali dan menghindari fitnah.
Beliau meninggal dunia pada 57 atau 58H ketika berumur 78 tahun. Kehilangan beliau dalam dunia Islam ibarat kehilangan suatu permata yang amat berharga.
Abu Hurairah memeluk Islam melalui Tufail bin Amru, iaitu ketua kaum al-Dusi. Apabila Tufail bin Amru memeluk Islam, beliau telah menyeru kaumnya supaya memeluk agama suci itu. Abu Hurairah merupakan antara orang yang mula-mula menerima seruan Tufail untuk memeluk agama Islam. Pada tahun ke-7 Hijrah, Abu Hurairah telah pergi ke Madinah bersama-sama dengan Tufail bin Amru. Beliau menemui Rasulullah s.a.w. untuk menyatakan keislamannya. Semenjak bertemu dengan Rasulullah s.a.w., Abu Hurairah menjadi sangat rapat dengan baginda. Beliau tinggal di pondok masjid Nabi dan sentiasa mengikut kegiatan dakwah baginda.
Ketika dilahirkan, Abu Hurairah diberi nama Abdul Syams yang bermaksud ‘Hamba Matahari’. Beliau diberi nama itu kerana suku kaumnya merupakan penyembah matahari sebelum memeluk Islam. Apabila bertemu Rasulullah s.a.w., baginda telah menukar nama Abu Hurairah kepada Abdul Rahman bin Sakhr. Walau bagaimanapun, beliau lebih terkenal dengan gelaran Abu Hurairah. Beliau mendapat gelaran sebagai Abu Hurairah kerana beliau amat sayang kepada kucing. Pernah diriwayatkan pada suatu masa Rasulullah ternampak ada sesuatu di dalam lengan baju beliau, lalu Rasulullah bertanya kepadanya. Apabila ia menunjukkan terdapat anak kucing di dalam lengan bajunya, sejak itulah beliau digelar Abu Hurairah yang bermaksud "bapa segala kucing" (Sila rujuk http://ms.wikipedia. org/wiki/Abu_Hurairah).
Apabila Abu Hurairah memeluk agama Islam, ibunya masih tetap dengan kepercayaan lamanya. Dia enggan mengikut Abu Hurairah memeluk agama Islam. Disebabkan terlalu sayang akan ibunya, Abu Hurairah berusaha menyeru ibunya supaya memeluk Islam. Pada mulanya, ibu Abu Hurairah enggan memeluk Islam. Malah dia mengeluarkan kata-kata yang kesat terhadap Rasulullah s.a.w. apabila Abu Hurairah cuba mengajaknya memeluk Islam. Hal itu menyebabkan Abu Hurairah sangat dukacita. Beliau telah mengadukan hal itu kepada Rasulullah s.a.w. dan meminta baginda berdoa agar hati ibunya terbuka untuk menerima Islam. Rasulullah s.a.w. telah memenuhi permintaan Abu Hurairah itu. Baginda berdoa kepada Allah s.w.t agar diberi petunjuk kepada Abu Hurairah. Berkat doa baginda, ibu Abu Hurairah akhirnya telah memeluk agama Islam.
Satu daripada keistimewaan Abu Hurairah ialah daya ingatannya yang sangat kuat. Oleh sebab itu, beliau dapat meriwayatkan banyak hadis Rasulullah s.a.w. Beliau juga amat minat dan rajin menghadiri majlis-majlis ilmu bersama Rasulullah. Walaupun beliau seorang yang miskin, namun, kemiskianannya itu tidak menghalang beliau untuk berusaha sedaya-upaya menimba ilmu pengetahuan. Pernah suatu ketika, khalifah Marwan bin al-Hakam cuba menguji daya ingatan Abu Hurairah. Beliau telah mengundang Abu Hurairah ke satu majlisnya. Apabila Abu Hurairah tiba, Marwan meminta beliau membacakan beberapa hadis. Seorang jurutulis Marwan mencatatkan hadis itu tanpa pengetahuan Abu Hurairah. Pada tahun berikutnya, sekali lagi khalifah Marwan mengundang Abu Hurairah ke majlisnya. Apabila Abu Hurairah tiba, beliau diminta menyebut semula hadis-hadis yang diucapkannya dahulu. Abu Hurairah pun membacakan semula hadis-hadis itu tanpa satu kesalahan pun. Peristiwa ini menunjukkan keistimewaan daya ingatan Abu Hurairah. Bahkan Imam Syafie juga mengakui tentang kekuatan daya hafalan Abu Hurairah. Oleh sebab itu, hadis-hadis yang diriwayatkan oleh beliau tidak diragui.
Beliau banyak memberi sumbangan terhadap Islam. Disebabkan akrabnya beliau dengan Rasulullah, beliau dikatakan meriwayatkan sebanyak 5,374 hadith. Hadith beliau yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 325 Hadith, oleh Bukhari sendiri sebanyak 93 hadith. Dan oleh Muslim sebanyak 189 Hadith.
Pada zaman Rasulullah, beliau pernah diutus oleh baginda untuk berdakwah ke Bahrain bersama Al-Ala ibn Abdillah al-Hadrami. Disamping itu, beliau pernah diutus bersama Qudamah untuk mengutip jizyah di Bahrain. Tidak lama kemudian, beliau dilantik menjadi Gabenor Bahrain.
Pada zaman Umar al-Khattab, beliau pernah dipecat kerana dituduh menyimpan wang sebanyak 10,000 dirham. Tetapi apabila dibicarakan, beliau berjaya membuktikan bahawa duit tersebut adalah hasil dari memelihara kuda dan pemberian orang. Khalifah Umar menerima pejelasan tersebut dan meminta beliau kembali sebagai Gabenor, namun beliau menolak.
Pada zaman Khalifah Uthman, sewaktu berlaku fitnah terbesar kepada khalifah, Abu Hurairah dan 700 orang Muhajirin dan Ansar tampil mengawal rumah khalifah. Namun, tindakan mereka untuk berperang dilarang oleh Khalifah Uthman.
Pada zaman Khalifah Ali pula, Abu Hurairah pernah menolak tawaran untuk menjadi Gabenor Madinah. Apabila terjadi pertempuran antara Muawiyah dan Ali, beliau mengambil sikap berkecuali dan menghindari fitnah.
Beliau meninggal dunia pada 57 atau 58H ketika berumur 78 tahun. Kehilangan beliau dalam dunia Islam ibarat kehilangan suatu permata yang amat berharga.
04 April 2011
INGATLAH SUNNAH NABI INI
BERSABDA RASULULLAH SAW, "SAMPAIKANLAH PESANANKU KEPADA UMATKU YANG LAIN WALAUPUN DENGAN SEPOTONG AYAT" Jangan terlalu fikirkan esok hari yang kita sendiri tak pasti samaada kita masih bernafas lagi atau tidak. Jangan difikirkan peristiwa lampau yg takkan dapat mengubah apa2 keadaan pun. Fikirlah apa yg kita hendak buat sekarang. Dan pasti kan apa yg kita buat utk hari ini adalah yg terbaik. Kerana perkara yg terbaik kita buat hari ini akan menghasilkan keputusan yg baik utk esok. Yang seterusnya menjadi kenangan manis untuk kita pada masa akan datang."
02 April 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)
PERINGATAN BAGI LELAKI !
Mengikut Enakmen Jenayah Syariah (Negeri Selangor) 1995
"Mana-mana lelaki yang baligh yang tidak menunaikan Sembahyang Jumaat
tanpa apa-apa keuzuran syarie yang boleh didakwa dibawah Seksyen 20,
Enakmen Jenayah Syariah (Negeri Selangor) 1995, sekiranya disabit
kesalahan boleh di denda tidak lebih RM1,000 ATAU dipenjarakan selama
tempoh tidak melebihi enam (6) bulan ATAU kedua-duanya sekali."
"Mana-mana lelaki yang baligh yang tidak menunaikan Sembahyang Jumaat
tanpa apa-apa keuzuran syarie yang boleh didakwa dibawah Seksyen 20,
Enakmen Jenayah Syariah (Negeri Selangor) 1995, sekiranya disabit
kesalahan boleh di denda tidak lebih RM1,000 ATAU dipenjarakan selama
tempoh tidak melebihi enam (6) bulan ATAU kedua-duanya sekali."